Selasa, 03 Maret 2015

Apa & Bagaimana Ber- INVESTASI

APAKAH ANDA BERMINAT BERINVESTASI? 

Apakah anda memiliki uang lebih daripada yang anda butuhkan setiap harinya? Sebagian orang menyimpan kelebihan dana mereka di bank, untuk membeli rumah atau mobil, atau membayar uang sekolah anak mereka. Uang yang disimpan di bank menghasilkan pendapatan yang berasal dari bunga bank. Misalnya, jika bunga bank 10% pertahun, maka pendapatan bunga yang diterima oleh nasabah dari tabungan sebesar Rp.1.000.000 adalah Rp. 100.000. Tingkat suku bunga bank berubah dari waktu ke waktu. Sebagian orang memilih untuk menghabiskan saja kelebihan uang mereka. Atau, jika anda memiliki uang lebih besar daripada yang anda butuhkan untuk biaya hidup, anda bisa memilih untuk berinvestasi. Hal ini berarti anda membeli aset dan diharapkan dari aset tersebut akan menghasilkan pendapatan, dan ketika anda menjualnya, anda mengharapkan akan adanya keuntungan. (Jika anda menerima keuntungan, keuntungan tersebut disebut Capital Gain)

RISIKO INVESTASI

Investasi apapun bisa dipastikan mengandung risiko. Sangat mungkin kita tidak mendapatkan pendapatan apapun. Juga sangat mungkin bahwa kita akan rugi saat kita menjual investasi (kerugian tersebut disebut Capital Loss). Anda harus menghitung berapa banyak kerugian yang siap anda tanggung, seandainya investasi tersebut tidak bisa menghasilkan pendapatan dan capital gain seperti yang anda harapkan. Sebagian orang memiliki pengalaman mendapatkan keuntungan besar dari berinvestasi dalam jangka pendek. Orang-orang tersebut sengaja mengambil risiko besar, dengan kemungkinan untuk mendapatkan kerugian yang besar pula, atau terkadang mereka hanya beruntung saja. Bagi kebanyakan orang, sebuah kesempatan untuk berinvestasi harus dikaji secara hati-hati, karena sekali keputusan tersebut dibuat, investasi tersebut harus dimonitor dan dikelola secara seksama.

RISIKO TIDAK BERINVESTASI: INFLASI 


Kenapa anda tidak menyimpan dana anda di bank saja? Pada umumnya bank adalah tempat yang aman untuk menyimpan uang. Tetapi anda harus ingat bahwa saat tingkat inflasi lebih besar daripada tingkat suku bunga bank, uang yang disimpan di bank akan berkurang nilainya dari waktu ke waktu. Artinya, pada akhir bulan anda hanya dapat membeli lebih sedikit barang dibanding pada awal bulan dengan jumlah uang yang sama. Inflasi dapat diartikan dengan kenaikan harga-harga barang. Tingkat suku bunga sering dibahas di koran. Anda bisa mendapatkan informasi tentang tingkat suku bunga dari bank anda, dan membandingkan antara tingkat suku bunga dengan tingkat inflasi. Ada beberapa macam rekening di bank. Pada rekening deposito tingkat suku bunganya bisa berubah dari waktu ke waktu (variable rate). Jika anda menggunakan time deposit, anda menaruh uang di bank untuk waktu yang lebih lama, periode yang tetap. Dan biasanya pihak bank akan membayar fixed rate yang lebih tinggi. 

ADA BERAPA TIPE ASET YANG BISA DIJADIKAN INVESTASI? 

Investasi Langsung Pada Aset Fisik: Investor Mengelola Sendiri Asetnya Jika anda memiliki cukup uang, anda bisa membeli properti seperti misalnya rumah atau toko, mencari penyewa, menerima pendapatan sewa secara teratur, dan menjual properti tersebut di kemudian hari. Jika anda membeli properti di lokasi yang strategis, penyewa akan banyak yang tertarik untuk menyewa properti anda dan pendapatan sewa anda otomatis akan naik. Pada umumnya nilai properti akan semakin meningkat seiring dengan waktu, jadi ketika anda menjualnya anda bisa berharap akan menerima keuntungan. Sebagian orang menganggap dengan berinvestasi di properti maka risiko investasinya rendah. Atau anda bisa membeli kendaraan dan menyewakannya ke pihak lain. Anda akan mendapatkan uang sewa yang setara dengan biaya pemeliharaan dan keuntungan yang anda inginkan. Tentu anda harus membayar asuransi dan biaya perbaikan. Untuk kendaraan, jumlah yang anda terima saat anda menjualnya akan lebih rendah dibanding saat anda membelinya: kendaraan bekas nilainya lebih rendah daripada kendaraan baru. Akan tetapi, aset-aset tersebut memiliki beberapa kelemahan. Aset-aset tersebut memerlukan dana dalam jumlah besar (capital dalam jumlah besar). Kebanyakan orang tidak memiliki uang dalam jumlah yang besar. Dan sebagian orang juga tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk mengelola aset secara baik.

1 komentar:

  1. Ini keren, dari dulu pengen jadi juragan properti ,hihihi
    Top markotop lahh penjelasan nya

    BalasHapus